Beranda | Artikel
Doa Istiftah Panjang dalam Shalat Tahajjud
Jumat, 14 Februari 2025

Doa Istiftah Panjang dalam Shalat Tahajjud ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Doa dan Dzikir yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 11 Sya’ban 1446 H / 10 Februari 2025 M.

Kajian Tentang Doa Istiftah Panjang dalam Shalat Tahajjud

Alhamdulillah kembali kita mengkaji tema fikih doa dan dzikir yang memasuki serial nomor 229 dengan mengangkat tema Redaksi Doa Istiftah Bagian kelima. Doa yang akan kita pelajari hari ini adalah doa istiftah yang panjang yang dibaca oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam shalat tahajjud (qiyamullail).

Bunyi doanya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ الحَقُّ وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

“Ya Allah, segala puji bagi Engkau. Engkau pemelihara langit dan bumi serta orang-orang yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkau memiliki kerajaan langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkau adalah cahaya bagi langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkau Raja langit dan bumi dan Raja bagi siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkaulah Al Haq. Janji-Mu pasti benar, firman-Mu pasti benar, pertemuan dengan-Mu pasti benar, firman-Mu pasti benar, surga itu benar adanya, neraka itu benar adanya, para nabi itu membawa kebenaran, dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu membawa kebenaran, hari kiamat itu benar adanya. Ya Allah, kepada-Mu lah aku berserah diri.Kepada-Mu lah aku beriman. Kepada-Mu lah aku bertawakal. Kepada-Mu lah aku bertaubat. Kepada-Mu lah aku mengadu. Dan kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosa-dosaku. Baik yang telah aku lakukan maupun yang belum aku lakukan. Baik apa yang aku sembunyikan maupun yang aku nyatakan. Engkaulah Al Muqaddim dan Al Muakhir. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau” (HR. Bukhari)

Dalil yang melandasi doa tersebut yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma. Kata beliau, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam apabila bangun di malam hari untuk melaksanakan tahajjud, beliau membaca doa istiftah tadi.

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ،

“Ya Allah, segala puji bagi Engkau. Engkau pemelihara langit dan bumi serta orang-orang yang berada di dalamnya.”

Bayangkan jika kita mempunyai ayam sejumlah 10, lalu suatu saat kita harus bepergian selama sepekan. Akhirnya ayam itu kita titipkan kepada tetangga. Ketika pulang dari bepergian, ayamnya sehat-sehat. Tentu kita sangat berterima kasih kepada tetangga itu, dan kita berikan oleh-oleh. Itu karena tetangga membantu memelihara 10 ekor ayam.

Lalu bagaimanakah Allah Subhanahu wa Ta’ala? Allah Subhanahu wa Ta’ala memelihara seluruh manusia selama ada alam semesta. Maka di sini dikatakan, ”Ya Allah, segala pujian adalah milikmu karena Engkaulah yang memelihara langit dan bumi dan semua penghuni yang ada di dalamnya.”

وَلَكَ الحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ

Segala puji bagi Engkau. Engkau memiliki kerajaan langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya.”

Saat kita mau menghadap kepada Allah Rajanya langit dan bumi, seringkali kita berpakaian seadanya. Berbeda ketika kita mau bertemu dengan pejabat, kita akan memakai pakaian terbaik.

Kemudian kata Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam,

وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ

”Dan segala puji bagimu, Ya Allah, karena sejatinya Engkau adalah Cahayanya langit dan bumi.”

Jadi yang membuat cahaya ini, baik cahaya yang sifatnya fisik (jasmani) maupun cahaya yang sifatnya rohani, itu adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Cahaya yang sifatnya jasmani (fisik) contohnya adalah matahari dan bulan. Kemudian yang termasuk cahaya yang sifatnya rohani adalah kita mendapat hidayah atau kita memiliki ilmu, itu namanya cahaya. Kita juga mendapatkan ketenangan hati, itu adalah cahaya yang semuanya bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ الحَقُّ وَوَعْدُكَ الحَقُّ

“Dan segala puji bagimu, wahai Rabbi. Sesungguhnya engkau adalah penguasa, pemilik langit dan bumi. Dan segala puji bagimu Ya Allah, karena Engkaulah Yang Maha Benar.”

Jadi jangan kita terpengaruh dengan celotehan sebagian orang yang tidak percaya adanya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang ateis, orang yang tidak percaya adanya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan kita terpengaruh dengan orang-orang seperti itu.

Tidak mungkin ada alam semesta terjadi tanpa adanya pencipta. Pendapat yang mengatakan alam semesta terjadi dari sebuah ledakan besar, mari sekarang coba kita berpikir. Ketia sesuatu meledak, balon misalnya, apakah pecahan balon itu akan tersusun dengan rapi atau berantakan? Tentu berantakan.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54923-doa-istiftah-panjang-dalam-shalat-tahajjud/